Ku pandangi hujan
deras yang tiba-tiba jatuh membasahi tanah tandus sore ini, hujan
pertama setelah kurang lebih dua bulan Kota Nenas ini tidak di sentuh
sang hujan. Dulu aku pernah dan sampai terpikir, apakah Dia sudah marah
kepada umatNya yang sering tidak bersyukur ini? Aah.. pikiran
asal yang keluar dari otak ku itu segera aku buang jauh-jauh, karena
aku yakin, Dia tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatNya,
bukankah Dia mempunyai sifat Ar-rohman dan Ar-rohim?
Sesekali
angin bertiup sepoi-sepoi membawa titik-titik halus sang hujan
bersamanya. Tubuh ku bergetar dingin, ada sedikit sesal dihati kenapa
hari ini aku dengan sengaja meninggalkan mantel hujan dan jaket yang
biasanya selalu aku bawa dan aku pakai. Ya, aku sangat menyesal sudah
berpikir sesuatu mendahului Dia, sungguh aku sangat menyesal telah
berpikir kalau Dia tidak akan menurunkan hujan, Aku telah bersuudzon
kepada Dia, Ooh Robb!! Ampuni aku! Teriakku hanya terdengar di relung
hati.